Mungkin buat kalian yang hobi banget nonton film komedi bikinan Indonesia, pasti tau yang namanya warkop DKI. Gilaa men. Warkop uda ngeksis banget dari jamannya papa sama mama masih kenal celana cutbrai sampe sekarang anak muda kenal celana pensil.
Eksis bener.
Mereka emang the real legend buat perfilman Indonesia. Well then, warkop DKI awalnya punya empat personil. Selain DKI, ada juga yang namanya Nanu. Tapi mereka putus ditengah jalan. Terus sempet ada juga Dorman Borisman yg main di film Manusia enem juta dollar. Pasti uda pada tau kan yang kaya apa?
Awalnya warkop DKI berformat drama radio, dimana jaman segitu lagi booming banget. Ngga jaman yg namanya mega sinetron. Salah satu radio yang berjasa ngangkat mereka supaya bisa jadi kondang namanya Radio Prambors. Bukan sejenis sirup loh ya.
Jangan sepelekan tampang mereka yang keliatan bloon ya. Biar begitu mereka tercatat sebagai mahasiswa UI loh. Dari semua personil Warkop, mungkin Dono lah yang paling intelek, walau ini agak bertolak belakang dari profil wajahnya yang nyaris kaya bemo itu. Dono bahkan setelah lulus kuliah menjadi asisten dosen di FISIP UI tepatnya jurusan Sosiologi. Dono juga kerap jadi MC pada acara kampus atau acara perkawinan rekan kampusnya. Kasino juga lulus dari FISIP. Yang seru, ternyata Dono adalah Ketua OSIS saat dia sekolah di SMA 3 Surakarta dahulu kala. Hmm. Jadi inget. Apakah ketua OSIS kita (baca: Uyinc) akan mempunyai nasib yang sama kaya Dono? Tanyakan saja pada Inul yang bergoyang. Selain ngelawak, mereka juga sempat berkecimpung di dunia pencinta alam. Hingga akhir hayatnya Nanu, Dono, dan Kasino tercatat sebagai anggota pencinta alam Mapala UI.
Uda banyak judul film dan acara yang merka hasilkan. Semuanya ludes terbakar jadi duit. Diantaranya :
- Mana Tahaaan... (1979) bersama Elvy Sukaesih, Rahayu Effendi
- Gengsi Dong (1980) bersama Camelia Malik
- Pintar Pintar Bodoh (1980) bersama Eva Arnaz, Debby Cynthia Dewi, Dorman Borisman, dan Dana Christina
- GeEr - Gede Rasa (1980) bersama Dorman Borisman, Ita Mustafa, dan Itje Trisnawati
- Manusia 6.000.000 Dollar (1981) bersama Eva Arnaz dan Dorman Borisman
- IQ Jongkok (1981) bersama Enny Haryono, Marissa Haque, dan Alicia Djohar
- Setan Kredit (1981) bersama Minati Atmanegara dan Alicia Djohar
- Dongkrak Antik (1982) bersama Meriam Bellina, Mat Solar, dan Pietrajaya Burnama
- Chips (1982) bersama Sherly Malinton, Tetty Liz Indriati dan Chintami Atmanegara
- Maju Kena Mundur Kena (1983) bersama Eva Arnaz, Lydia Kandou, Us Us
- Pokoknya Beres (1983) bersama Eva Arnaz, Lydia Kandou, Us Us, dan Nourma Yunita
- Itu Bisa Diatur (1984) bersama Ira Wibowo, Lia Warokka, dan Aminah Cendrakasih
- Tahu Diri Dong (1984) bersama Eva Arnaz, Lydia Kandou, Aminah Cendrakasih, Wieke Widowati dan Us Us.
- Kesempatan Dalam Kesempitan (1985) bersama Lydia Kandou, Nena Rosier, Leily Sagita, Lia Warokka, Lina Budiarti, Kaharuddin Syah, dan Fanny Bauty.
- Gantian Dong (1985) bersama Ira Wibowo, Lia Warokka, Chintami Atmanegara, Leily Sagita, Wieke Widowati, dan Advent Bangun
- Atas Boleh Bawah Boleh (1986) besama Eva Arnaz, Dian Nitami, dan Wolly Sutinah
- Sama Juga Bohong (1986) bersama Ayu Azhari, Nia Zulkarnaen, dan Chintami Atmanegara
- Depan Bisa Belakang Bisa (1987) bersama Eva Arnaz dan HIM Damsyik
- Makin Lama Makin Asyik (1987) bersama Meriam Bellina dan Timbul
- Saya Suka Kamu Punya (1987) bersama Doyok
- Jodoh Boleh Diatur (1988) bersama Raja Ema, Silvana Herman, Yurike Prastika, Ira Wibowo, dan Nia Zulkarnaen
- Malu-Malu Mau (1988) bersama Nurul Arifin dan Sherly Malinton
- Godain Kita Dong (1989) bersama Liza Patzy, Ida Kusumah dan Tarsan
- Sabar Dulu Doong...! (1989) bersama Anna Shirley dan Eva Arnaz
- Mana Bisa Tahan (1990) bersama Nurul Arifin dan Sally Marcellina
- Sudah Pasti Tahan (1991) bersama Nurul Arifin dan Sally Marcellina
- Bisa Naik Bisa Turun (1991) bersama Kiki Fatmala dan Sally Marcellina
- Lupa Aturan Main (1991) bersama Eva Arnaz, Fotunella, Hengky Solaiman
- Masuk Kena Keluar Kena (1992) bersama Kiki Fatmala, Fortunella dan Sally Marcellina
- Salah Masuk (1992) bersama Gitty Srinita dan Angel Ibrahim
- Bebas Aturan Main (1993) bersama Lella Anggraini, Gitty Srinita dan Diah Permatasari
- Bagi-Bagi Dong (1993) bersama Kiki Fatmala dan Inneke Koesherawati
- Saya Duluan Dong (1994) bersama Diah Permatasari, Gitty Srinita, dan HIM Damsyik
- Pencet Sana Pencet Sini (1994) bersama Sally Marcellina dan Taffana Dewi
Hahaha
Banyak banget yah. Tapi entah kenapa dari segepok judul film itu, banyak (hampir semuanya!) suka nyerempet ke arah dirty jokes. Tapi mungkin disitu kali yaa selling point-nya. Suka ngeliatin adegan cewe seksi ato adegan pantai. Kalo ngga yang berhubungan dengan apa yang mereka sebut dengan ‘kantong menyan’. Kadang film film Warkop juga diselingi dengan slapstick jokes yang dipopulerin sama Charlie Chaplin. Itu loh, jokes yang sukanya ngejatohin diri kalo ngga nabrakin diri biar lucu. Tapi ternyata jurus itu sukses juga bikin ngakak. Ngocol abis.
Sekarang, warkop mungkin udah tenggelam disaingi sama film baru buatan anak negeri. Tapi itu ngga berarti kalo animo masyarakat menurun akan film-film mereka. Buktinya hampir tiap malem, salah satu stasiun tivi nayangin film Warkop DKI. Walopun kadang teksnya kepanjangan dan motong layar. Namanya juga film layar lebar.
Oyah. Biar afdol, kita kasi juga conversation khas Warkop DKI buat kalian semua.
- Dono : "Plis luking-luking en abisin tuh duit! (Please have a look and spend your money)
(Maaf buat yang ini!)
- Kasino : "Dasar monyet bau, muka gepeng, kadal buntung, kecoa tengik, babi ngepet, dinosaurus, brontosaurus, gih..!!!"
- Dono : "Sanwani Betawi gemblung!!!"
- Kasino : "Muke apa bemo mas?"
- Indro : "Ngaku tinggal di Menteng...Mentengnya mana saya juga gk tahu...Menteng Pulo kali situ kuburan."
- Kasino : "Der is a tikusto ander de tebelto?...Astagfirulloo...!!!" (There is a tikus under the table? Astagfirullah...)
- Dono : " Memang banyak yang bilang.. Wajah saya mirip Dengan mercy Tiger "
- Indro : "kurang azar,, brani masuk sini, brati sudah cukup matang untuk ku telan,,,"
- Dono : "don't worrie , tenang saja, kalo orang-orang itu marah, saya kan tambah marah, sebab kita bayar patungan lebih besar,"
- Kasino : "latikusto lepasto"
- Kasino : "Indah banget pemandangannya, kaya daerah purwokerto,, batu raden"
- Indro : "danau Toba Kas,,"
- Indro : "lembut .. rempeyek lembut"
- Kasino : "atas nama undang-undang, menyerahlah"
- Dono : "lapor saya lapar"
- Dono : "Jabang Bayi"
- Dono : "Gustiiiii......"
- Kasino : "Gile lu Ndro?"
- Kasino : "Bocah ora ono pendidikane blabar pisan!!"
- Indro : “MauMarah.”
- Kasino : “Aduh Anitaaa. AYUNEE!”
- Kasino : “Yayuuk.. Yayuuk.. Matamu belo bangett, jarimu.. jarimu jempol semua..”
Hahahaha. Pasti pada geli sendiri kan? Pokoknya Warkop DKI is numero uno! Yeah!
ditulis oleh: Adis Andarisa & Bella Yokebet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar